1. Pantai Kamali
Pantai Kamali terletak di jantung Kota Baubau di dekat Pelabuhan Murhum merupakan kawasan wisata kuliner pada malam hari. Menu yang disediakan beraneka ragam mulai dari snack hingga makanan berat dengan harga terjangkau. Pantai ini merupakan pantai kebanggaan masyarakat Baubau layaknya Pantai Losari milik Kota Makassar, Sulawesi Selatan dan Kawasan Boulevard milik Kota Manado, Sulawesi Utara. Event-event penting sering diadakan di sini. Terdapat pula aneka jajanan khas kota ini di Pantai Kamali.
Pantai Kamali terletak di jantung Kota Baubau di dekat Pelabuhan Murhum merupakan kawasan wisata kuliner pada malam hari. Menu yang disediakan beraneka ragam mulai dari snack hingga makanan berat dengan harga terjangkau. Pantai ini merupakan pantai kebanggaan masyarakat Baubau layaknya Pantai Losari milik Kota Makassar, Sulawesi Selatan dan Kawasan Boulevard milik Kota Manado, Sulawesi Utara. Event-event penting sering diadakan di sini. Terdapat pula aneka jajanan khas kota ini di Pantai Kamali.
Namun,
kini ribuan masyarakat Kota Baubau yang berasal dari kalangan pedagang
kaki lima, tukang ojek, tukang becak, pengamen hingga kalangan menengah
ke atas tumpah ruah di lokasi pesisir pantai Kamali.
Sebuah
monumen Naga berdiri Kokoh menghadap arah laut menjadi salah satu daya
tarik tersendiri bagi masyarakat Bumi Semerbak Kota Baubau. Lokasi ini
diresmikan dan dihadiri 15 Walikota se-Indonesia Timur dalam wadah
APEKSI Komwil VI.
Sebuah
symbol persatuan dan kebersamaan serta semangat untuk membangun dalam
suasana damai dan persaudaraan. Di saat yang sama para walikota
membubuhkan tanda tangan pada prasasti di depan monumen naga Kamali
Kota Bau-Bau. “Ini salah satu bagian dari Managemen Ilahi,” kata Amirul
Tamim Walikota Baubau
2. Kantor Walikota Bau-Bau Palagimata, "Obyek Wisata Perkantoran di Puncak Bukit"
KabarIndonesia
- Panorama alam Kota Bau-Bau yang disaksikan dari kawasan puncak
Palagimata kini menjadi salah satu obyek wisata masyarakat Kota Baubau.
Selama kawasan ini dijadikan sebagai pusat pemerintahan Kota Bau-Bau
‘SEMERBAK = Sejahtera, Menawan, Ramah, Bersih, Aman dan Kenangan’ mulai
menjadi magnet perkembangan eks pusat Kesultanan Buton.
Kawasan
yang berada di puncak ketinggian ini digunakan sebagai kegiatan
birokrasi hingga pukul 14.00. Setelah itu fungsinya berubah menjadi
lokasi wisata bagi masyarakat. Berada di Palagimata seolah berada
diatas awan. Di tempat ini seluruh aktivitas hilir mudik kapal keluar
masuk teluk Kota Bau-Bau dapat disaksikan.
Sisi lain yang mungkin jarang disaksikan oleh sebagian warga Kota Baubau adalah posisi Palagimata sendiri dari tengah Samudera. Ketika memasuki perairan Kota Bau-Bau dari arah matahari terbenam akan ditemukan sebuah pemandangan yang cukup mempesona.
‘Raut wajah’ Kota Baubau dapat disaksikan dengan struktur bertingkat tingkat. Pembukaan kawasan Palagimata yang kini mulai tampak dengan geliat pembangunan menambah deretan titik unik yang menghiasi wajah Kota Baubau. Kini bukan hanya Benteng Keraton yang dapat disaksikan dari kejauhan namun juga kawasan Palagimata. Palagimata dalam catatan sejarah adalah sebuah Lokasi Pemukiman pertama yang oleh masyarakat dikenal dengan Lipu Morikana. Banyak saksi sejarah dan jejak kehidupan yang dapat ‘bercerita’ membenarkan jika kawasan ini adalah kawasan di masa lalu yang menyimpan nilai peradaban. Makam tua banyak ditemukan dikawasan ini.
Tak banyak yang mengetahui bahwa di tempat ini pula pada masa lalu rutin diadakan acara ritual adat oleh masyarakat setempat. Jika selama ini masyarakat hanya merasa kagum dengan keindahan alam dari Palagimata, sekarang Palagimata sendiri juga sangat menawan jika disaksikan dari tengah Samudera. Sebuah pemandangan yang benar benar menarik perhatian. Dari tengah Samudera tampak sebuah gedung megah yang menempel pada bukit. Pada sisi atas gedung tampak gumpalan awan tebal yang melindungi kawasan itu. Di bagian bawah gedung tampak belantara yang belum terjamah. Sementara di bagian bawah belantara terdapat deretan pemukiman penduduk warga pesisir. Posisi Palagimata juga diprediksi beberapa kalangan ‘orang tua’ sebagai lokasi yang memiliki ‘berkah’. Jika ditarik garis lurus menuju laut, Posisi Kantor Walikota ini sejajar dengan Makam seorang pembesar Kesultanan Buton Yakni Betoambari, yang kini diabadikan sebagai Nama Kecamatan dimana Palagimata berada. Makam ini berada di atas tebing yang berbatasan dengan laut yang dikenal dengan nama “Batu Buti”. Batu ini juga berhadapan dengan sebuah tempat kramat yang dikenal masyarakat dengan nama “Kau Rua Puuna” berada di pulau seberang. Dua lokasi kramat ini dikenal sebagai ‘Pintu Gerbang Kramat’ di Buton. Konon, di masa lalu jika ada pihak luar yang masuk ke Buton dengan niat jahat akan mendapat musibah saat melewati pintu gerbang ini.****
3. Benteng Keraton Buton
A. Selayang Pandang
Benteng Keraton Buton merupakan
salah satu objek wisata bersejarah di Kota Bau-bau Sulawesi Tenggara.
Benteng peninggalan Kesultanan Buton tersebut dibangun pada abad ke-16
oleh Sultan Buton III bernama La Sangaji yang bergelar Sultan Kaimuddin
(1591-1596). Pada awalnya, benteng tersebut hanya dibangun dalam bentuk
tumpukan batu yang disusun mengelilingi komplek istana dengan tujuan
untuk mambuat pagar pembatas antara komplek istana dengan perkampungan
masyarakat sekaligus sebagai benteng pertahanan. Pada masa pemerintahan
Sultan Buton IV yang bernama La Elangi atau Sultan Dayanu Ikhsanuddin,
benteng berupa tumpukan batu tersebut dijadikan bangunan permanen.
Pada
masa kejayaan pemerintahan Kesultanan Buton, keberadan Benteng Keraton
Buton memberi pengaruh besar terhadap eksistensi Kerajaan. Dalam kurun
waktu lebih dari empat abad, Kesultanan Buton bisa bertahan dan
terhindar dari ancaman musuh.
B. Keistimewaan
Benteng Keraton Buton mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) dan Guiness Book Record yang dikeluarkan bulan september 2006 sebagai benteng terluas di dunia dengan luas sekitar 23,375 hektar.
Di
samping itu, benteng tersebut memiliki panjang (keliling) sekitar 2.740
meter, tinggi bangunan antara 2 sampai 3 meter, ketebalan antara 1,5
sampai 2 meter. Di sepanjang benteng terdapat 13 pintu gerbang (lawa)
masuk dan keluar yang berfungsi menghubungkan komplek istana dengan
perkampungan masyarakat. Adapun nama-nama pintu tersebut adalah Lawana
Rakia, Lawana Lanto, Lawana Labunta, Lawana Kampebuni, Lawana Waborobo,
Lawana Dete, Lawana Kalau, Lawana Bajo/Bariya, Lawana
Burukene/Tanailandu, Lawana Melai/Baau, Lawana Lantongau, Lawana Gundu-gundu, dan 1 gerbang tersembunyi tak bernama.
Di
setiap pintu benteng dapat dijumpai puluhan meriam yang masih terawat
secara baik. Meriam-meriam tersebut terletak berjejeran di sisi kiri
dan kanan pada masing-masing pintu. Pada masa perang melawan penjajah, meriam tersebut dipergunakan oleh tentara kerajaan untuk menghalau musuh.
Di
samping itu, keistimewaan Benteng Keraton Buton juga bisa dilihat pada
ketahanan bangunannya. Sampai saat ini benteng tersebut masih berdiri
dengan kokoh walau zaman telah silih berganti menghampirinya. Hal
tersebut tidak bisa lepas dari struktur bangunan, bahan yang
berkualitas dan perekat yang terbuat dari campuran putih telur, kapur
dan agar-agar.
C. Lokasi
Benteng Keraton Buton terdapat di Kelurahan Melai, Kecamatan Betoambari, Kota Bau-bau, Sulawesi Tenggara, Indonesia.
4. Bukit Wantiro dan Bukit Kolema
Bukit Wantiro
Objek wisata ini sangat menarik karena berada ditepi pantai dengan perbukitan yang cukup tinggi, sebuah pemandangan yang bisa dikatakan sempurna. Kawasan ini berjarak sekitar 5 Km dari pusat kota Bau-Bau. Bagai teras kota Baubau yang di bawahnya terdapat lautan yang begitu tenang dan salah salah satu pulau di sebrang bernama pulau Makassar yang biasanya diadakan Festival Pulau Makassar.
Objek wisata ini sangat menarik karena berada ditepi pantai dengan perbukitan yang cukup tinggi, sebuah pemandangan yang bisa dikatakan sempurna. Kawasan ini berjarak sekitar 5 Km dari pusat kota Bau-Bau. Bagai teras kota Baubau yang di bawahnya terdapat lautan yang begitu tenang dan salah salah satu pulau di sebrang bernama pulau Makassar yang biasanya diadakan Festival Pulau Makassar.
Bukit Kolema
Bukit kolema letakknya tidak jauh dari Bukit Wantiro. Namun bedanya, bukit kolema mempunyai tulisan BAU-BAU yang cukup besar layaknya Hollywood.
Bukit kolema letakknya tidak jauh dari Bukit Wantiro. Namun bedanya, bukit kolema mempunyai tulisan BAU-BAU yang cukup besar layaknya Hollywood.
----------------------------------------------------
Masih
banyak lagi tempat-tempat terindah di Kota Baubau.,, Namun dengan
keterbatasannya waktu, saya hanya mampu memperkenalkan beberapa tempat
terindah yang ada di Kota Baubau.
http://greencorner827.blogspot.com/
No comments:
Post a Comment