Wednesday, January 2, 2013

Jelajah Alam Perawan di Bau-bau






www.baubaukota.go.idMonumen naga di alun-alun Kota Bau-bau
Jangan khawatir dengan nama salah satu kota terbesar  di Sulawesi ini. Karena berbanding terbalik dengan namanya, Kota Bau-bau justru menyimpan banyak objek wisata alam yang jarang terungkap juga wisata sejarah.
Letaknya di Pulau Buton sebelah tenggara Pulau Sulawesi. Untuk menuju ke Kota Bau-bau, Anda dapat menggunakan transportasi udara dengan transit terlebih dahulu di Bandara Sultan Hasanuddin.
Bisa juga dengan transportasi laut Kapal Pelni dari Jakarta dengan waktu tempuh selama 3 hari. Di sini Anda dapat menelusuri beragam wisata budaya dan wisata alam yang masih sangat asri dari beberapa kecamatan di Kota Bau-bau ini.
Mulai saja berjelajah dari Komplek Keraton Buton yang merupakan satu-satunya peninggalan sejarah kejayaan Kesultanan Buton beratus-ratus tahun yang lalu. Hingga kini keraton tersebut masih terpelihara dengan baik.
Di sini Anda dapat melihat benteng yang konon merupakan benteng terluas di dunia dengan luas wilayah 22,8 hektar. Berbahan dasar batu gunung yang direkatkan dengan pasir dan batu kapur. Di setiap pintu dan sudut benteng terpasang meriam berjumlah 100. Oleh karena itu juga dikenal dengan nama Seribu Benteng.
Selain benteng, di kawasan keraton ini juga terdapat rumah adat, perlengkapan atau peralatan perang, sebuah masjid yang telah berdiri sejak abad 16 masehi, perlengkapan rumah tangga. Anda juga dapat mengetahui informasi turunan garis lurus kesultanan Buton.
Mau menikmati air terjun sekaligus berenang di areal permandian alami secara murah meriah? Ada dua alternatif tempat wisata. Pertama berada di Kecamatan Kokalukuna yang berjarak sekitar 4 kilometer dari pusat Kota Bau-bau, bernama Tirta Rimba.
Air terjun ini berasal dari aliran Sungai Kokalukuna yang ketinggiannya hanya sekitar 6 meter dengan lebar sungai kurang lebih 5 meter. Bila Anda pergi tempat ini pada hari biasa Anda tak dikenakan biaya, bila pada hari libur ada retribusi sebesar Rp 2000. Karena airnya tidak terlalu deras dan sangat jernih, Anda dapat berdiri di bawah aliran air dekat batu-batu besar untuk menikmati sejuknya air alam pegunungan.
Tempat wisata yang kedua, tak jauh dari Kecamatan Kokalukuna, Anda dapat menuju ke Pemandian Alam Bungi yang terletak di Kecamatan Bungi. Jaraknya sekitar 8 kilometer dari pusat Kota Bau-bau.
Selain Anda menikmati air terjun bertingkat di bawah rindangnya pepohonan, Anda dapat berenang pada pemandian alam dengan kedalaman 1 hingga 4 meter. Bila Anda pergi ke tempat ini Anda dapat menikmati alam di sini secara gratis.
Jika Anda suka melakukan kegiatan berjalan kaki di tengah keindahan sebuah obyek wisata, bisa menuju ke ke Air Terjun Samparona. Lokasinya berada di sekitar 13 kilometer ke arah timur dari pusat kota. Setelah menggunakan transportasi darat, Anda diharuskan berjalan kaki sejauh 5 kilometer. Cukup jauh?
Tenang saja karena Anda tak akan menyesal. Sebab, di sepanjang perjalanan Anda akan menjumpai hutan pinus serta merdunya kicauan burung yang memberikan kesan tersendiri dalam perjalanan wisata Anda.
Sesampainya Anda di Air Terjun Samparona, Anda akan menjumpai pesona dua air terjun dengan tinggi mencapai 100 meter yang dinamai La Mogawuna dan Wa Samparona. Nama tersebut berdasarkan mitos setempat bahwa keduanya adalah pasangan suami istri. Sebaiknya, Anda memiliki stamina yang cukup kuat untuk berjalan kaki jika ingin ke tempat ini.
Tertarik untuk memanjat tebing demi melihat pahatan dan ornamen alam di dalam gua? Nah Anda dapat pergi ke Gua Kaisabu yang terletak di Kelurahan Kaisabu, Kecamatan Sorawolio, sekitar 10 kilometer dari pusat Kota Bau-bau dengan transportasi darat dilanjutkan berjalan kaki sejauh 1 kilometer.
Di sini untuk mencapai mulut goa harus memanjat tebing yang cukup terjal dan lelah. Namun itu semua akan terobati begitu melihat keindahan tersembunyi di dalamnya. Cukup menantang bukan bagi Anda pencinta panjat tebing?
Selain Gua Kaisabu, juga terdapat wisata menelusuri goa lainnya yaitu Gua La Kasa. Terletak di Kelurahan Lipu, Kecamatan Betoambari berjarang kurang lebih 6 km dari pusat Kota Baubau.
Gua ini memang diperuntukan bagi Anda yang berjiwa petualang. Untuk menuju ke gua, Anda akan melewati hutan dengan medan yang cukup menantang karena letaknya di tengah hutan.
Namun bila Anda telah berada di dalamnya Anda akan menjumpai telaga biru dengan hamparan air telaga yang jernih dan sejuk. Selain itu, terdapat stalagtit dan stalagmit yang sangat indah. Menurut warga setempat, air di dalam gua ini tak pernah kering dan diprediksi dapat dimanfaatkan warga setempat yang membutuhkan air bersih.
Belum puas dengan hiking, trekking, dan menelusuri wisata-wisata alam yang seakan belum banyak tersentuh tangan-tangan jahil manusia? Setelah berletih berjalan kaki, ada baiknya Anda bersantai sejenak dan menikmati wisata bahari.
Di Kota Bau-bau ini terdapat banyak alternatif wisata bahari, namun yang paling terkenal adalah Pantai Nirwana yang terletak di bibir pantai barat Kota Bau-bau, tepatnya Kelurahan Sula, Kecamatan Betoambari. Objek wisata ini selain memiliki pemandangan pantai pasir putih yang indah dan ombak laut yang tenang juga dimanfaatkan untuk olahraga snorkling dan diving serta terapi gangguan pernapasan.
Terapi ini dilakukan dengan cara berendam dalam kesegaran air laut untuk mengobati beberapa jenis penyakit seperti asma atau gangguan pernapasan lainnya. Konon, hal ini telah terbukti oleh masyarakat atau pengunjung yang mencobanya.
Untuk kegiatan menyelam sendiri, di dalam laut Pantai Nirwana ini terdapat banyak biota laut dengan keunikan tersendiri. Meskipun sangat disayangkan terumbu karang di sini banyak mengalami kerusakan.
Hal ini diakibatkan oleh penangkapan ikan secara tidak bertanggungjawab. Pantai Nirwana ini dilengkapi gazebo serta kedai-kedai makanan dan minuman yang disediakan untuk Anda bersantai bersama keluarga sambil menikmati suasana pantai.
Nah di tengah kota Bau-bau tepatnya di alun-alun kota. Anda dapat ke Pantai Kamali yang sering menjadi tempat penyelenggaraan acara atau festival bagi masyarakat Kota Bau-bau. Di sinilah jantung Kota Bau-bau dan tempat berkumpulnya masyarakat setempat.
Di alun-alun, terdapat monumen naga yang menghadap ke arah laut dan menjadi daya tarik sendiri bagi pengunjung. Sangat pas menikmati Pantai Kamali pada sore menjelang malam hari karena selain dapat berinteraksi dengan masyarakat sekitar atau pengunjung lainnya, Anda dapat juga menikmati jajanan pasar khas di sekitarnya

Sumber : edukasi.kompas.com

No comments:

Post a Comment